Malas, Go Away!

by - October 29, 2018

Source : Pixels

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Selamat datang kembali pengunjung blognya Qorin walau hanya seorang dua orang pengunjung its no matter, 1 pengunjung saja sudah sangat berarti. Qorim hanya ingin membagikan apa yang selayaknya kubagikan, jadi tolong bacalah tulisanku kali ini wahai pengunjung. Sebenarnya tulisan kali ini adalah hasil karya dari keisengan tangan yang bergerak atas perintah otak yang berfikir. Di tahun 2013, saat itu pertama kali Qorin punya blog jaman SMP berisikan tentang ke-unfaedahan dan itu sangat-sangat miris untuk dilihat akhirnya kuputuskan untuk menghapus blog lama itu. Wajar sekali saat itu usiaku masih 14 tahun. Ya.. tidak masalah diusia segitu masih belum bisa mengontrol dan membedakan batasan-batasan antara dunia nyata dan dunia maya. Tentu di tahun 2018 semua berubah, sampai isi-isi dari blog baruku juga berbeda dengan blog yang di tahun 2013. Jika tidak berbeda? tandanya Qorin tak beranjak dewasa. hihihi...

Hari ini adalah "Hari Sumpah Pemuda" lho, teman-teman. Tunggu! sepertinya kalian tidak perlu kuberi tahu pasti kalian sudah tahu. Ya jelas dong Qorin, masa lupa dengan hari-hari nasonal dan juga saat ini banyak pemberitahuan berkeliaran dimana-mana, di status WA, di snapgram, di Line Today, dan masih banyak lagi pemberitahuan di media sosial lainnya. Tidak ada salahnya juga kuingatkan kembali. Beberapa hari sebelum membuat blog ini, Qorin sempat berfikir "Enaknya nulis apa ya edisi Hari Sumpah Pemuda?" setelah banyak ide-ide yang masuk akhirnya kuputuskan untuk tidur saja saat itu. Dan saat memulai untuk mengetik, ide-ide cadangan yang sudah tersimpan dimemori otak kini tidak kupakai. Entah mengapa Qorin ingin membagikan kemalasanku pada kalian semua. Malas kok dibagi-bagi? malas ya harus dihindari bukan?

Malas itu terdiri dari 5 huruf yaitu M-A-L-A-S pendek ya kawan, tapi dampaknya huhhh fatal sekali. Sejak ketidak lolosanku di ujian mandiri yang terakhir kali kuikuti di UIN Malang dan pengumumannya tanggal 25 Juli 2018. Terhitung sejak saat itu berarti sudah 95 hari bermalas-malasan belajar. Ya, di 95 hari itu juga digabung dengan kegalauan, kesedihan, dan keputusan untuk gap year. Padahal di bulan Agustus, Abah sudah menggebu-gebuku untuk segara mendaftar bimbel. Faktanya, Qorin masih bermalas-malasan dan kupikir bisa bimbel online dulu saja dengan aplikasi Ruangguru. Ternyata Abah tidak bisa mempercayaiku dengan yang online-online, padahal Qorin juga sudah memulai belajar ya tapi begitu disambung malas. Dan akhirny aAbah menceramahiku, "Kalok gak cepet bimbel  langsung kamu gimana mau ngadepin SBMPTN 2019 yang makin susah? Awas lho Qorina, tahun depan peminatnya makin banyak." Ini fakta tidak bohong, Abah berkata demikian dengan menggunakan Bahasa Indonesianya bukan Bahasa Maduranya apalagi Bahasa Jawa.

Akhirnya, bulan September Qorin mendaftar di salah satu bimbel yang ada di Genteng, Banyuwangi. Waktu itu Qorin memilih di Neutron. Tapi, start bimbelnya masih Oktober untuk program alumni. Bagiku itu sebuah mukjizat dari Allah dengan begitu masih bisa leyeh-leyeh dirumah. Eits tapi, tidak untuk Abah. Ya, walaupun waktu mengomentari tidak pake nada tinggi. Saat itu juga diamnya Abah adalah mala petaka bagiku.  Qorin tau Abah sayang sekali ke anak-anaknya, maksud Abah juga baik kalok lebih mempersiapkan lebih awal itu supaya Qorin tembus SBMPTN 2019. Tapi, anaknya ini masih ingin bermalas-malasan? astagfirullahal'adzim. Jadi, selama 95 hari itu Qorin memulai niat belajar di bulan Oktober. Tapi ya gitu, niatnya belajar eh tidak lama kemudian sudah malas. Hal ini memberi dampak saat mengerjakan soal-soal try out. Kalian tahu tidak apa yang terjadi? Setiap kali Qorin mau menjawab soal, Qorin hanya memahami setengah bacaan dari setiap soal jadi mau menjawab saja masih ragu. Ketahuan kan.. artinya Qorin kalau belajar baru baca sub bab saja sudah ditutup dan bermalas-malasan.

Sering tidak sih kalian sepintas terfikir padahal sudah tahu tugas sekolah atau tugas kampus belum kelar tapi kalian masih saja menunda-nunda menyelesaikannya dan bermalas-malasan. So do i, selama 95 hari itu juga yang terfikir diotak adalah SBMPTN 2019 ya walaupun tidak setiap hari mikirinnya. Dan Qorin juga sadar belum mempersiapkan apa-apa dan menunda-nunda terus waktu belajarku. Ya, itu tadi yang terjadi saat ingin terus bermalas-malasan, setiap 1 soal saja  aku masih ragu dalam menjawab. Oleh karena itu, berhubung hari ini adalah Hari Sumpah Pemuda. Yuk, teman-teman! sejak hari ini kita (aku dan kalian) hindari kebiasaan malas dalam setiap menghadapi masalah-masalah ataupun tumpukan tugas yang ada agar cepat terselesaikan dan tidak berdampak fatal.

Teman-teman, jika kita niat saja untuk tidak malas, itu sangat mudah sekali. Tapi, bagiku sama saja tidak akan terhindar dari rasa malas jika tidak dibarengi beberapa hal pendukung. Hal-hal pendukung menghindari rasa malas saat belajar ala Qorin :
Pertama, menulis tujuan kita atau target kita dalam sebulan kedepan ataupun di tahun yang akan mendatang di post it berwarna atau dimanapun yang kalian mau. Kemudian ditempelkan di tempat yang sekiranya sering kita lihat. Jadi, jika kita dihampiri rasa malas, kita langsung bisa lihat target kita... Yakin deh bakal tidak jadi malas. 
Kedua, jika kita masih dihampiri rasa malas saat mengerjakan tugas-tugas yang ada. Ingatlah ayah dan ibu kita! yang sudah memperjuangkan kita agar bisa menempuh pendidikan yang layak. Ingat juga betapa susahnya orang tua kita mencari biaya untuk sekolah kita, semua itu hanya untuk kita! 
Ketiga, beri reward pada diri sendiri, jika bisa menyelesaikan tugas lebih awal atau tepat waktu. Manjakan dirimu entah itu hanya membeli ice cream yang 5rb-an tak apa (Qorin suka banget ice cream rainbownya paddle pop). Atau sesuatu yang membuatmu senang setelah mengerjakan tumpukan tugas. Kalau inget ada reward pasti deh rasa males akan menjauh.
Terakhir, yang menurutku lebih penting yaitu, jika kamu benar-benar berniat untuk tidak malas maka berdo'alah kepada Allah dalam setiap sholatmu untuk dihindarkan dari rasa malas.

Kita ini kan masih muda ya teman-teman, mumpung masih belum lansia maka kita harus bisa mengubah kemalasan kita untuk tidak membuang-buang waktu yang ada. Kalau kita tidak malas, kita bisa mendapatkan target kita lebih cepat dari perkiraan. Jadi? jadi sebenernya kita juga tidak hanya niat saja untuk tidak malas tapi harus dibarengi dengan hal-hal pendukung yang lainnya. Mungkin cukup segini dulu blog tentang kemalasanku dan juga cara menghindari malas. Teman-teman! malas hanya sesaat tak apa, cuman merebahkan tubuh di kasur 10 menit itu sudah cukup. Yang jadi masalah kalau kata malas sudah berubah menjadi kata jamak yaitu "bermalas-malasan" wahh itu sudah fatal banget. Baiklah, sampai disini dulu tulisan Qorin kali ini. Semoga bermanfaat untuk teman-teman semua, semoga kita masih bisa dipertemukan ditulisan selanjutnya. Sampai jumpa❤













You May Also Like

0 Comments