Adiksi Pada Ganja

by - January 09, 2021

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Hi fellas, jumpa lagi di blognya Qorin. Masih dalam pembahasan berkaitan dengan psikopatologi pada dewasa, topik kali ini mengenai "Adiksi Pada Ganja".  Seperti apa ya kira-kira?
Simak sampai akhir ya fellas!

Penyalahgunaan narkotika belakangan ini sudah tidak asing ditelinga kita, banyak selebritis yang menggunakan narkotika dengan alasannya yang berbagai macam. Bukan hanya selebritis, tapi kalangan orang biasa tentunya masih ada yang menggunakan dan menyalahgunakan narkotika. Narkotika merupakan zat yang secara alaminya atau buatan dapat mempengaruhi cara kerja otak kita. Ketika seseorang menggunakan narkotika, maka zat-zat yang ada atau obat-obatannya tersebut akan mempengaruhi fungsi berpikir, perilaku, juga emosi seseorang.

Ganja sendiri merupakan narkotika golongan 1 yang memiliki kandungan utama yaitu kanabinoid yang berfungsi membuat penggunanya menjadi lebih relax. hal ini lah yang juga mempengaruhi cara kerja otak dan menyebabkan sensasi tubuh termasuk mempengaruhi perilaku juga memori. Yang mana dari efek-efek tersebutlah membuat para penggunanya mengalami adiksi atau kecanduan. Oleh karenanya, ganja ini harus dibatasi dalam penggunaannya.

Tentunya banyak penyebab mengapa seseorang menggunakan ganja, bisa dari faktor  lingkungan misalnya karena ajakan temannya. Bisa dari faktor mengalami gangguan psikologis karena stress terus-menerus, adanya depresi, memiliki kecemasan, yang menyebabkan seseorang memilih pelarian yang keliru dengan menggunakan ganja tersebut. Karena memang efek relaksasi dan menenangkan yang dimunculkan dari kandungan kanabinoid  inilah yang membuat seseorangnya menjadi adiksi. Dari kandungan tersebut pula oleh penggunanya dijadikan sebagai obat tidur, agar tidurnya menjadi lebih cepat dan nyenyak.

Efek ganja tentunya berbeda dari pengguna satu ke pengguna lainnya tergantung dari dosis yang digunakan dan variabel internal dalam diri seseorang. Pengguna ganja biasanya ditandai dengan kulit yang cenderung kusam, terlihat kurus, menimbulkan perilaku yang khas seperti munculnya halusinasi, energi yang tidak ada habisnya walau sudah beraktivitas seharian tapi juga ada yang menjadi lesu dan mudah mengantuk. Dilihat efek negatifnya dari sisi psikologis biasanya pengguna ganja terlihat moodswing ketika berinteraksi dengan orang lain, adanya symptom-symptom depresi, mudah gelisah, jika penggunaannya dalam jangka panjang juga bisa menyebabkan perubahan pola tidur dan makan.

Nah, untuk penanganan orang-orang adiksi ganja sendiri baik rehabilitas da pengobatannya memang bisa dikatakan memiliki tahapan yang sangat panjang. Yang sangat dibutuhkan disini adalah adanya motivasi untuk sembuh juga support system dari orang-orang sekitarnya. Karena tanpa adanya motivasi dan support system dan ketika komitmen untuk  kembali normal berkurang, maka bisa saja di tahap awal dalam proses pengobatan dan rehabilitas orang tersebut menyerah dan mengakibatkan kembali menjadi penggguna ganja.

Well, itu dia pembahasan mengenai adiksi pada ganja.
Semoga tulisan kali ini bermanfaat ya fellas.
Sampai bertemu ditulisan selanjutnya❤
Stay safe, stay healthy, and stay happy!






You May Also Like

0 Comments