Demensia

by - January 10, 2021

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Hi fellas, tulisan blog kali ini masih dalam pembahasan mengenai psikopatogi. Lebih tepatnya membahas psikopatologi pada lansia yaitu "Demensia". Barangkali fellas punya kakek atau nenek yang lupa sama cucunya.. Kira-kira apa ya yang menjadi penyebab kakek dan nenek kita lupa ke kita?
Silahkan disimak sampai akhir ya..


Biasanya kita menyebut demensia dengan istilah kepikunan, secara lengkapnya demensia sendiri merupakan adanya kemunduran pada kemampuan intelektual seseorang hingga ke titik yang melemahkan fungsi sosial dan pekerjaan seseorang. Yang perlu fellas ketahui bahwa demensia ini biasanya lebih banyak menyerang lansia atau orang-orang yang bersuia 65 tahun keatas lho. Jadi jangan heran ya, bila kakek nenekmu lupa pada cucunya sendiri. Nah, demensia sendiri juga terjadi sangat perlahan selama bertahun-tahun dan kelemahan pada kognitif juga behavioral yang hampir tidak terlihat bisa terdeteksi lho, bahkan jauh sebelum orang tersebut menampakkan secara jelas gejala yang ada.

Lalu apa ya yang disebut dengan demensia vaskular?
Demensia vaskular ini biasanya dapat terlihat ketika seseorang yang mengalami demensia menunjukkan gejala-gejala neurologis seperti adanya kelemahan pada pada satu lengan atau refleks-refleks abnormal, bisa juga ketika adanya pemindaian otak menunjukkan adanya penyakit serebrovaskular. Biasanya yang paling umum dan sering kali terjadi, orang-orang yang mengalami demensia vaskular terkena serangkaian stroke karena adanya penebalan yang melemahkan sirkulasi dan menyebabkan kematian sel. Demensia vaskular ini bukan karena faktor genetik. Resiko yang tinggi dapat menyebabkan seseorang mengalami demensia vaskular karena adanya faktor resiko yang sama bagi penyakit kardiovaskular pada umumnya, seperti kadar kolestrol jahat (LDL) yang tinggi. 

Apa saja penyebab seseorang mengalami demensia?
Tentunya banyak sekali penyebab mengapa seseorang dapat mengalami demensia. Ada beberpa penyakit infeksi yang menyebabkan demensia tidak dapat disembukan. Seperti, meningitis, ensefalitas, juga organisme yang menyebabkan penyakit kelamin sifilis dapat masuk ke otak dan menyebabkan demensia. Lalu HIV dan AIDS menjadi salah satu penyebab demensia juga yang tidak dapat disembukan. Adanya trauma kepala, tumor pada otak, kekurangan nutrisi, gagal ginjal atau hati, dan masalah kelenjar endokrin seperti hipertiroidisme dapat pula menyebakan demensia. 

Untuk penanganan medis yang tepat, seperti mengembalikan keseimbangan hormonal yang  memberikan manfaat dapat dilakukan apabila penyebab demensia dapat dicegah. Oleh karenanya, hal utama yang dapat kita lakukan apabila kita memilki kakek nenek atau memiliki orang tua yang terkena demensia adalah merawatnya dengan sepenuh hati dan ikhlas dan penuh kesabaran.

Well, itu dia pembahasan mengenai demensia. 
Semoga bermanfaat ya fellas.
Sampai bertemu ditulisan selanjutnya❤
Stay safe, stay healthy, and stay happy!

Reference :
Davison, Gerald C, John M. Neale & Ann M. Kring 2006. Psikologi Bbnormal Edisi ke-9. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

You May Also Like

0 Comments